Dataran Tinggi Dieng adalah
salah satu Destinasi Wisata di Jawa Tengah yang cukupPopuler di
Kalangan para Wisatawan Nusantara, Dan salah satunya adalah Objek
Wisata Alam Telaga Warna yang akan membuat Pandangan anda termanjakan oleh
pesona alam tanah para Dewa , Objek Wisata yang satu ini memiliki luas 39,60
ha. yang merupakan bekas letusan Gunung Purba Dieng yang terjadi pada masa
kuarter atau ratusan tahun silam yang kini sudah tidak aktif lagi dan menjadi
kantong air hujan , selain itu disebelah Telaga warna juga terdapat Telaga
pengilon dan komplek Goa Alam Pertapaan Mandala Sari ( Meditation
Cave ) ,
Berdasarkan dari Catatan Prasasti Sejarah Kerajaan Mataram Kuno yang Memilh Dieng sebagai Pusat Pendidikan dan Pusat Peribadatan Masyarakat Hindu Kuno di Tanah Jawa sekitar abad ke 8 masehi yaitu pada masa Pemerintahan Raja Rakai Warak Dyah Manara, Dan sampai sekarang pun Dieng masih terselimuti kabut Misteri dan banyak Filosofi yang ada di Gunung Tempat Bersemayamnya Para Dewa ini , dan salah satunya adalah Taman Wisata Alam Telaga Warna yang memiliki Filisofi Tatanan Pesan Moral Jawa , dan isi dari cerita atau Legenda dari tempat tersebut adalah sebagai berikut ;
Makna yang diambil dari
warna air yang ada di Telaga Warna yang melambangkan lima unsur Manusia atau
disebut juga ” Sedulur Papat Kalima Pancer ” yang berarti bahwa kita
manusia yang terlahir dari kandungan seorang ” ibu ” yang
kelak akan menjalani kehidupan yang intinya kita harus ingat kepada ” Sang
Pencipta ”serta Menghormati ibu dan hidup bermasyarakat menurut
ajaran Agama ”,
dan dilanjutkan perjalanan kita menuju sebuah cermin besar yaitu Telaga Pengilon yang berarti ” Cermin ” untuk kita melihat sisi baik dan buruknya sifat yang ada dalam menjalani Kehidupan, Dan setelah itu kita lanjutkan perjalanan menuju sebuah batu yang dinamakanBatu Tulis yang Berarti kita Manusia harus Memiliki Pedoman hidup atau Kitab untuk Belajar Agama , Dilanjutkan lagi menuju Goa Semar yang Berarti ” Ngguguo Maring Sing Samar ” ( Tuhan yang Maha Esa ) dan di depan Goa tersebut terdapat sebuah nama ”Eyang Sabdo Jati ” yang artinya kita harus mencari Kesempurnaan Sejati dengan mendekatkan diri kepada Sang Maha Pencipta ,
dan dilanjutkan perjalanan kita menuju sebuah cermin besar yaitu Telaga Pengilon yang berarti ” Cermin ” untuk kita melihat sisi baik dan buruknya sifat yang ada dalam menjalani Kehidupan, Dan setelah itu kita lanjutkan perjalanan menuju sebuah batu yang dinamakanBatu Tulis yang Berarti kita Manusia harus Memiliki Pedoman hidup atau Kitab untuk Belajar Agama , Dilanjutkan lagi menuju Goa Semar yang Berarti ” Ngguguo Maring Sing Samar ” ( Tuhan yang Maha Esa ) dan di depan Goa tersebut terdapat sebuah nama ”Eyang Sabdo Jati ” yang artinya kita harus mencari Kesempurnaan Sejati dengan mendekatkan diri kepada Sang Maha Pencipta ,
Dilanjutkan lagi menuju Goa
Sumur yang di dalamnya terdapat sebuah mata air yang dinamakan masyarakat
setempat dengan nama ” Tirta Perwita Sari ” yang berarti Mata
Air Kehidupan , dan di depan Goa tersebut juga terdapat sebuah papan nama
yaitu EyangKumala Sari yang berarti ” Carilah pendamping hidupmu
secantik batu permata yang indah tiada duanya atau utama yang penuh cinta dan
kasih sayang , patuh terhadap orang tua dan bisa membawa kehidupan kita ke
jalan yang benar di Dunia dan Akhirat ” ,
Dan yang terakhir kita akan menuju Goa Jaran yang berarti Kuda ( Bahasa Jawa ) yang berarti ” Ojo Ngujo Sak Paran- paran atau ” manusia harus bisa mengendalikan nafsu yang ada dalam dirinya ” , dan di depan Goa tersebut juga terdapat papan nama ” Resi KendaliSeto ” yang berarti ” Manusia yang bisa mengendalikan hawa nafsunya dan berjalan dijalan yang Putih ”
Dan yang terakhir kita akan menuju Goa Jaran yang berarti Kuda ( Bahasa Jawa ) yang berarti ” Ojo Ngujo Sak Paran- paran atau ” manusia harus bisa mengendalikan nafsu yang ada dalam dirinya ” , dan di depan Goa tersebut juga terdapat papan nama ” Resi KendaliSeto ” yang berarti ” Manusia yang bisa mengendalikan hawa nafsunya dan berjalan dijalan yang Putih ”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar